Hakikat
Pendidikan
Pada hakikatnya pendidikan adalah usaha sadar dan
terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta
didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki potensi spiritual
keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta
ketrampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara.
Pendidikan merupakan komunikasi cara berada manusia :
yaitu komunikasi yang otentik cara berada manusia kepada manusia muda, agar
supaya dimiliki, dilanjutkan, dan disempurnakan. Komunikasi itu terlaksana antara
pendidik (generasi tua, orang dewasa) dan anak didik (generasi muda, orang yang
belum dewasa). Dalam hal ini anak didik disebut sebagai generasi muda, generasi
penerus, dan generasi pengembang : meneruskan dan mengembangkan cara beradab
manusia. Cara beradab manusia itu berupa nilai-nilai, sesuatu yang berharga,
atau budaya (hasil budi daya) manusia.
Istilah-istilah pendidikan menurut KH. Dewantara yang
wajib dipahami dan di realisasikan :
1.
Tetep, Antep, Mantep
Diangkat dari “mind” atau pikiran atau berpikir. Pikiran
itu adalah berpikir. Berpikir itu perasan dari akal, dan alat untuk memeras itu
adalah akal dan sari-sarinya ataupun kita mendapatkan sari-sari atau ampasnya
itu tergantung pengeluaran dan kita ingin mendapatkan sari atau ampasnya. berasal
dari keteguhan berpikir atau ketetapan berpikir. Sebagai manusia yang memiliki
akal sebaiknya kita harus memiliki keteguhan berpikir untuk memicu kualitas
diri kita. Kata antep sendiri memiliki arti berbobot. Pikiran itu merupakan sebuah perasaan yang muncul berasal dari akal. Akal merupakan sebuah alat untuk memeras suatu pemikiran atau pengetahuan dan objek yang ingin diperas atau disaring namanya adalah pikiran, pikiran itulah yang menentukan. Serta sari-sarinya (hasil) atau ampasnya tergantung dari cara
pengelolaannya. Dan
akal yang ada pada diri manusia tidak hanya ada di dalam kepala saja, namun akal juga berada dalam hati, dan menjadi satu dengan
hati.diri kita. Kata antep sendiri memiliki arti berbobot. Pikiran itu merupakan sebuah perasaan yang muncul berasal dari akal. Akal merupakan sebuah alat untuk memeras suatu pemikiran atau pengetahuan dan objek yang ingin diperas atau disaring namanya adalah pikiran, pikiran itulah yang menentukan. Serta sari-sarinya (hasil) atau ampasnya tergantung dari cara
2.
Ngandel, Kandel, Kendel, dan Bandel
Bahwa percaya akan memberikan pendirian yang
tegak, maka kendel (berani), bandel (ampuh). Bandel artinya tidak mudah rusak,
keropos, tidak lembek, ampuh mentalnya. Kendel dan bandel nantinya akan
menyusul sendiri dari sifat ngandel dan kandel tadi.
3.
Neng, Ning, Nung, Nang
Diambil dari kata “Kun Fayakun”. Ning sendiri
berarti panggon atau sutau yang meruang, dan dapat diartikan sebuah air. Neng
memiliki arti mencari jalan keluar atau mencari jalan fkiranmu.
Fungsi
pendidikan dibagi menjadi 4, yaitu :
1. Pendidikan
sebagai proses transformasi budaya
Merupakan kegiatan pewarisan budaya dari
satu generasi ke generasi berikutnya. Dalam realitanya, masalah yang dihadapi
sekarang banyak generasi muda yang bersikap acuh dengan budaya yang telah ada. Dalam
hal ini generasi muda bukan hanya sebagai generasi pewaris, tetapi juga menjadi
generasi penerus, artinya bukan hanya secara pasif menerima dan melanggengkan
warisan budaya melainkan secara aktif juga memilih dan mengembangkannya.
2. Pendidikan
sebagai proses pembentukan pribadi
Merupakan kegiatan yang sistematis dan
sistemik terarah kepada terbentuknya kepribadian (jatidiri) peserta didik, yang
memiliki identitas (ciri khas, tanda khusus) dan integritas (keutuhan,
kedewasaan)
3. Pendidikan
sebagai proses penyiapan warga Negara
Merupakan kegiatan terencana untuk membekali peserta didik
agar menjadi warga Negara yang baik. Norma (ukuran) warga negara yang baik bagi
bangsa Indonesia adalah Pancasila (sebagai kepribadian, falsafah, ideologi, dan
moral bangsa)
4. Pendidikan
sebagai proses penyiapan tenaga kerja
Merupakan kegiatan membimbing peserta didik hingga memiliki
bekal untuk bekerja. Pembekalan tersebut terwujud dalam pembentukan pengetahuan
(kognitif, pemikiran rasio, ingatan, intelektual ; sebagai fungsi belahan otak
kiri), emosional (afektif, rasa seni dan keindahan, kreativitas; sebagai fungsi
belahan otak kanan), sikap (konatif, keinginan, kehendak, motivasi, ketekunan,
mentalitas, kesehatan rohani atau batin), dan keterampilan (psikomotorik,
ketangkasan, keperigelan, kecekatan, kesigapan, kesehatan fisik). Penyiapan tenaga
kerja terlaksana dalam pendidikan prajabatan (preservice) dan pendidikan dalam
jabatan (inservice).
Dalam kaitannya dengan filsafat pendidikan, pendidikan modern
menuntut pengembangan seluruh potensi sesuai kodrat manusia, yaitu : seluruh
ranah (kognitif, afektif, psikomotorik); belahan otak kiri dan kanan;
jiwa-raga, jasmani-rohani, individual-sosial, nafsu-moral (susila dan religius),
serta multi-intelegensi.
Akhirnya perlu ditegaskan bahwa pendidikan ada sepanjang
adanya manusia, yang mendidik manusia, yang mendidik juga manusia; dari manusia
oleh manusia untuk manusia, terjadi dalam sepanjang hayat.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar