Kamis, 04 Oktober 2018

Reportase Filsafat Pendidikan 7B #PertemuanKe-2

Teori Umum tentang Pendidikan
Banyak terkenal teori-teori belajar antara lain dari vigotsky, piaget, skinner dan banyak lainnya. Namun ada tokoh yang terkenal dari indonesia yang digandrungi didunia terutama Finlandia, siapakah beliau? Beliau adalah Ki Hajar Dewantara.
Ki Hajar Dewantara merupakan Bapak Pendidikan Indonesia. Ajarannya yang paling terkenal yaitu “Ing Ngarsa Sung Tuladha, Ing Madya Mangun Karsa, Tut Wuri Handayani”. Ki Hajar Dewantara juga merupakan pendiri Taman Siswa. Beliau banyak digandrungi negara-negara luar contohnya seperti negara Finlandia. Profesor-profesor yang berada di Finlandia mempelajari dan mempunyai pola pikir dan belajar dari filsafat Ki Hajar Dewantara dan mereka berhasil. Finlandia terbukti menjadi negara pendidikan nomor 1 di dunia.
Jika diamati dengan seksama, sistem pendidikan yang dipakai oleh Finlandia sama seperti pondok pesantren. Jika waktunya untuk mengaji, mereka mengaji bersama, pembelajarannya santai, dan siswa mengeksplorasi sendiri apa yang dipelajarinya. Pembelajaran diawali dengan Teacher Center kemudian ke Study Center untuk Active Learning.

Di Indonesia sendiri, jika seseorang yang memiliki gelar  profesor biasanya  hanya mengajar di universitas-universitas saja, sedangkan di negara Finlandia, Swiss dan juga Swedia, professor disana tidak hanya  bekerja di Uiversitas atau menjadi dosen saja, namun  menjadi kepala sekolah di Pendidikan Aanak Usia Dini, Taman Kanak-kanak, mapun  Sekolah Dasar. Hal tersebut  merupakan salah satu mengapa negara Finlandia menjadi negara pendidikan yang baik nomor satu di dunia.
Di Malaysia lebih santai untuk belajar, sedangkan kita lebih untuk ditekan untuk bisa semua apa yang diberikan. Dan Indonesia dalam pembelajaran lebih  dituntut untuk menggunakan model pembelajaran yang baik, namun model sering digunakan di Indonesia adalaha cerita, cerita itu susah kita harus bisa bercerita dengan baik,  bisa memperagakan,  memahami raga sukma (jasmani rohani). Jasmani dan rohani adalah kesatuan bukan hal berbeda, karena secara bahasa terpisah tetapi memiliki arti satu kesatuan. Namun kebanyakan dari kita semua dalam mempelajarinya atau membahasnya terpisah-pisah atau satu-satu. Di nusantara banyak melahirkan cerita contohnya saja fabel, legenda dan masih banyak lagi.
Ada salah satu buku Ki Hajar Dewantara yang berisi tentang pendidikan nasional, politik pendidikan, pendidian kanak-kanak, pendidikan kesenian, pendidikan keluarga, ilmu jiwa (psikologi), ilmu adab (moral), dan bahasa.
Ki Hajar Dewantara merupakan khazanah peradaban nusantara. Peradaban berasal dari kata adab. Adab adalah akhlak yang sudah terbentuk. Adab dipakai di Timur Tengah sebagai sastra dan sastra adalah laku kehidupan.
Kembali ke buku Ki Hajar Dewantara yang salah satunya berisi tentang pendidikan nasional. Pendidikan nasional dapat diartikan sebagai kesadaran berpendidikan nasional. Kesadaran berpendidikan nasional lahir dari rasa kemerdekaan. Rasa kemerdekaan bagi kalangan normatif adalah kebebasan. Kemerdekaan artinya mengetahui batasan atau memahami batasan. Pendidikan lahir dari rasa kemerdekaan. Menurut Ki Hajar Dewantara, kemerdekaan bersifat 3 macam :
1.      Berdiri sendiri (otonomi)
2.      Tidak tergantung orang lain
3.      Dapat mengatur dirinya sendiri
Selanjutnya diperkenalkan tentang hal-hal yang mendasar yang penting bagi filsafat pendidikan, yaitu : perbedaan antara tujuan-tujuan pendidikan dan harapan-harapan pendidikan, analisis singkat tentang konsep pendidikan, dan hal-hal yang memberi jawaban terhadap pertanyaan-pertanyaan tentang masalah-masalah empiris, misalnya pertanyaan-pertanyaan tentang hakikat anak-anak, yang harus ditarik dari inkuiri empiris bukan diasumsikan muncul dari bukti empiris. Tujuan pendidikan melekat pada manusia itu sendiri, seperti menjadi manusia yang baik : sedangkan harapan pendidikan berada diluar manusia, seperti memberantas buta huruf, dan seterusnya.

1. Nofiana Ulfa (15120055)
2. Yulanta Ilham Amalia (15120276)
3. Suci Yulianti Lestari (15120379)
4. Dita Ihsaniah Putri (15120069)
5. Sri Kartika Asih (15120388)
6. Azzah Nurlaela (15120245)
7. Indra Pramono (15120089)
8. Isna Zulfa Arintasari (15120265)
9. Sesty Isdayanti (15120066)
10. Yasinta Juwita Permatasari (15120071)
11. Irma Anggraeni Aida (15120074)
12. Abu Rizal Bakri (15120482)
13. Ardhita Dian Aslami (15120350)
14. Feby Rohma Awalia (15120093)
15. Nurul Aini (15120406)
16. Angilia Herli Lutfiyani (15120088)
17. Ika Sofiana 15120299
18. Risha Ardhanty (15120079)
19. Dwi Kurnia Ningsih (15120062)
20. Linda Prima Safira (15120115)
21. Muhammad khoirul ulum (15120248)
22. lilik fatchurrahman (15120108)
23. Nida: Nida nur fauziyyah (15120094)
24. Ika Arum Pujiastuti (15120268)
25. Amalia Ayu Lestari (15120065)
26. Syaidiah Intan Ariani (15120112) 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar